Assalamualaikum
warrahmatullahi wabarrakatuh
Bisillahirrahmanirrahim

Berganti
ilustrasi, seseorang pernah bilang pada saya bahwa shalat itu diibaratkan angka
satu (1) dan amalan lainnya diibaratkan angka nol (0). Ketika sebanyak apapun
kita punya angka maka tetap tidak akan bernilai selagi semuanya benar-benar
hanya nol namun lain cerita ketika angka satu bertengger di awal bilangan maka
setiap tambahan satu nol akan menaikkan nilainya semakin besar, besar dan
besaaaar hingga tak hingga. Maka maksudnya tidak berbeda dengan ilustrasi
mangkuk sebelumnya, ketika kita punya amalan shalat maka amalan lain pun akan
bernilai namun ketika kita tidak punya amalan shalat maka sia-sia lah semua
amalan baik yang pernah kita lakukan karena hanya bernilai nol, sebanyak apapun
angka nol tanpa satu tetap nilainya nol atau kosong.
Sekalipun
telah shalat, shalat yang telah dilakukan entah diterima atau tidak oleh Allah,
wallahualam. Semua mungkin tergantung kekhusyukan shalat, shalat yang khusyuk
itu adalah shalat yang sempurna baik lahir maupun bathin dimana ketika shalat
jasad dan hati menghadap Allah seolah-olah melihat Allah dan jika tidak
kelihatan yakinlah bahwa Allah senatiasa melihat kita, kurang lebih demikian
dan jujur kekhusyukan itu adalah sesuatu yang cukup sulit dicapai menurut saya
pribadi.
Menurut
sebuah tulisan yang pernah saya baca, kelak di padang mahsyar Allah akan
memanggil manusia yang shalat untuk diperiksa shalatnya, waktu itu shalat
dikategorikan pada 5 peringkat, yaitu