Minggu, 02 Desember 2012

-lupa-



Lupa adalah sesuatu hal biasa yang sungguh wajar terjadi. Mungkin tak ada satupun manusia yang belum pernah mengalami lupa.
Tapi ketika lupa sengaja dihadirkan melalui rencana pemikiran sebelumnya maka mereka menyebutnya -melupakan- dan itu terjadi ketika sesuatu rasa atau ingatan tak nyaman untuk disimpan dan kita mengharapkan sekeping ingatan itu melebur dan sedikit demi sedikit hilang, pergi dan jangan kembali lagi.
Melupakan bukan sesuatu hal yang mudah bahkan kadang sangat sulit dan pada dasarnya melupakan hanya akan terjadi ketika waktu yang mengantarnya pergi, waktu yang panjang.
Beralih arah, jika pada kasus –melupakan- kita adalah subjek namun ketika kita menjadi objek maka tersebutlah kita sebagai yang –dilupakan-
Dilupakan terjadi ketika kita yang dirasa tidak nyaman ada dalam ingatan sang subjek. Kita diharapkan angkat kaki dari rasa, ingatan bahkan kehidupannya. Mengenai dilupakan itu sendiri mungkin serupa dengan melupakan, memerlukan waktu yang panjang.
***
Lupa!
Kadang kesalahan terbesar yang terjadi antarmanusia adalah melupakan kebaikan orang lain namun mengingat kesalahannya dan itu memang bukan sebuah omong kosong!
Nila setitik rusak susu sebelanga, mungkin peribahasa itu yang tepat ketika sesosok manusia merasa telah menerima perlakuan tidak baik dari manusia lain maka ia akan melupakan kebaikan apapun yang pernah ia terima dari manusia itu sekalipun antara keburukan dan kebaikannya memiliki perbandingan 1:1000
Entahlah, siapapun yang keliru dalam hal semacam itu tapi pasti baik subjek maupun objek memiliki alasan ‘so benar’ nya masing-masing. Ya sudahlah toh di sini bukan tugas manusia untuk menjudge siapa sang bersalah.
Tapi..
Mungkinkah akan ada semacam karma dalam kasus lupa ini?
Ketika seseorang melupakan maka ia cepat atau lambat akan dilupakan begitupun sebaliknya entah itu dari orang yang sama dan/atau berbeda. Wallahualam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar