Sabtu, 08 Desember 2012

tujuan hidup !

Assalamualaikum warrahmatullahi wabbarrakatuh
Hidup? Sebuah kata  yang terlalu lumrah di telinga kita.
Ketika kita dihadapkan pada definisi hidup itu sendiri maka yang terlintas dalam fikiran mungkin salah satunya, bernafas, bergerak, menerima rangsang, membutuhkan makanan dsb. Itulah hidup dalam sebuah  definisi sederhana yang kita jumpai dalam pemikiran yang sederhana dan definisi itu pulalah yang kita terima ketika menginjak usia sekolah dasar dalam pelajaran IPA. Hmmm
Ya ya ya

Pernahkah sedikitnya kita mencoba memahami hidup itu sendiri bukan hanya dari sisi definisi tapi pemaknaan yang lebih kuat dimana kita dapat menyangkutpautkannya dengan tujuan kita dihidupkan?
Jujur saja, saya merasa hidup saya ini kadang tak berguna bagi orang di sekitar bukan artian ini dalam konteks keterpurukan atau keputusasaan tapi ini dalam konteks kemanfaatan saya hidup dan setidaknya sekarang saya tahu bukan itu yang seharusnya menjadi titik tumpu pemikiran saya tentang hidup.
Ya, karena alasan itulah saya menulis ini.
Pernahkan kamu mempunyai pertanyaan ini dalam fikiran?

Jumat, 07 Desember 2012

Rumus-rumus turunan fungsi aljabar



Sedikit rangkuman sederhana hanya sebagai pengingat….

jika  f(x) adalah fungsi dan f’(x) (dibaca f  aksen) adalah turunan dari f(x)
Teorema A
Aturan fungsi konstanta
Jika f(x) = k, dengan k suatu konstanta maka untuk sebarang x, f ‘ (x) = 0; yakni,
f ’(k) = 0
contoh
f ’(2) = 0
f ’(5) = 0
Teorema B
Aturan fungsi satuan
Jika f(x) sebuah fungsi identitas atau f(x) = x maka
f ‘ (x) = 1
contoh
a)      f (x) = x   
f ’(x) = 1
b)      f (x) = 2x
f ’(x) = 2  
Teorema C
Aturan pangkat
Jika f(x) = xn, dengan n bilangan bulat positif maka
f ‘ (xn) = nxn-1
contoh
f (x) = x3
f ’(x) =3x3-1
 f ’(x) = 3x2

Minggu, 02 Desember 2012

dewasa itu...



Jarum jam telah lancang memaksaku tuk ikutinya perlahan menggambar jejak-jejak yang terlalu panjang, tak berhenti tanpa tengokkan parasnya pada rasaku yang mulai membenci. Ini bukan tentang kufur tapi tentang rindu.

Rindu sederhana, rindu masa ketika noda tanah bukan masalah, rasa hatiku belum berlubang dan kelabu, tawa gelandang mengalun berdendang dan tangis nyata hanya basahkan mata.
Jarum jam memang tak katakan izin dengan santun bahkan bawaku tanpa menuntun
Kini, melimpah drama tanpa panggung dan rasa sakit saling dilemparkan, kata tajam saling merobek ulu hati pada yang mereka sebut kawan, bahkan tulus yang mulus terlalu patut dipertanyakan, hingga kuingin katakan, dewasa itu tidak menyenangkan.


Ya, kadang sosok manusia terpaksa harus mendewasakan dirinya meski ada beberapa elemen dari hidupnya yang tak ingin ia ubah.
Masa kecil, mungkin merupakan masa terringan dimana beban yang terasa hanya sebatas luka sesaat dan sederhana misalnya pertengkaran sesama teman, ditegur guru, kurang uang jajan dan hal-hal kecil lainnya yang kadang membuat kita menangis tanpa ada luka membekas di hati . Kebahagiaan di masa ini mungkin selain dari hadiah, oleh-oleh ataupun dijajani teman yaitu ketika sepanjang hari tertawa dan bermain sesukanya tanpa ada jaga gengsi, jaga penampilan atau bahkan tanpa memperhatikan orang lain yang melihat seberapa anehnya yang kita lakukan.
Dalam hidup memang seharusnya ada pergeseran peran yang terjadi secara otomatis tanpa aba-aba sebelumnya dan hal itu kadang membuat ketidaksiapan secara psikis terlebih ketika masa transisi.
Mungkin masa transisi dalam kehidupan nyata yaitu ketika masa sekolah dasar tahun-tahun terakhir dan sekolah menengah pertama.

-lupa-



Lupa adalah sesuatu hal biasa yang sungguh wajar terjadi. Mungkin tak ada satupun manusia yang belum pernah mengalami lupa.
Tapi ketika lupa sengaja dihadirkan melalui rencana pemikiran sebelumnya maka mereka menyebutnya -melupakan- dan itu terjadi ketika sesuatu rasa atau ingatan tak nyaman untuk disimpan dan kita mengharapkan sekeping ingatan itu melebur dan sedikit demi sedikit hilang, pergi dan jangan kembali lagi.
Melupakan bukan sesuatu hal yang mudah bahkan kadang sangat sulit dan pada dasarnya melupakan hanya akan terjadi ketika waktu yang mengantarnya pergi, waktu yang panjang.
Beralih arah, jika pada kasus –melupakan- kita adalah subjek namun ketika kita menjadi objek maka tersebutlah kita sebagai yang –dilupakan-
Dilupakan terjadi ketika kita yang dirasa tidak nyaman ada dalam ingatan sang subjek. Kita diharapkan angkat kaki dari rasa, ingatan bahkan kehidupannya. Mengenai dilupakan itu sendiri mungkin serupa dengan melupakan, memerlukan waktu yang panjang.