Kamis, 20 September 2012

Fatihatul kitab

-->
 
Bismillah.
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Ya akhi ya ukhti ini hanya sedikit sharing dan mengingatkan sungguh tak ada niat merasa lebih faham atau menggurui, marilah kita sama-sama saling mengingatkan dan ini salah satu cara saya mengingatkan meski hanya melalui sesuatu yang sederhana. silahkan dibaca dan di ambil manfaatnya J
Al Faatihah
Kita sebagai muslim tentu tahu mengenai surat pertama dalam Al Qur’an, ya Al Faatihah yang berarti pembukaan. Surat Al Faatihah terdiri dari 7 ayat dan merupakan surat yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap diantara surat-surat yang ada dalam Al Quran dan termasuk golongan surat Makkiyyah atau diturunkan di mekah. Surat ini disebut Fatihatul Kitab (Pembukaan Kitab) karena dengan surat Al Faatihah lah dibuka dan dimulainya Al Quran. Surat ini dinamakan Ummul Quran (induk Al Quran) atau Ummul Kitaab (induk Al Kitaab) karena merupakan induk dari semua isi Al Quran, dan karena itu diwajibkan membacanya pada tiap-tiap sembahyang. Dinamakan pula As Sab'ul matsaany (tujuh yang berulang-ulang) karena ayatnya tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam sembahyang.

mari menebar kebaikan


Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Ya akhi ya ukhti saya mencoba sedikit membekaskan coretan-coretan kecil, hanya sebagai pengisi kekosongan waktu yang berharga ini juga sebagai tulisan pembuka di blog saya, blog ketiga yang sungguh diharapkan dapat memberi manfaat bagi siapapun yang menengok. silahkan dibaca dan di ambil manfaatnya

Hidup kadang terlalu menawan dengan beribu harapan dan rencana istimewa yang kita rancang demi menyederhanakan sengsara dan duka dalam hari, banyak ini dan itu. Berbagai target tertata rapi dalam fikiran meski pada nyatanya sedikit berbeda tapi tetap saja tujuannya sama demi ‘memakmurkan hidup’
Hidup, hidup, hidup
Kita berfikir untuk satu hari, seminggu, sebulan, setahun, sepuluh tahun dan seterusnyaaaaa ke depan, dalam hati bertanya akan punya apa nanti ketika masa-masa depan itu? Sukses atau bla bla bla
Cerita hidup benar-benar hanya cerita untuk konsumsi telinga lalu membiarkan cerita itu berlalu dan menjauh dan jauh lagi hingga waktu menenggelamkannya.
Ada kalanya saya berfikir bahwa ketika waktu menghapus saya dari nafasnya apakah ada cerita hidup yang bermanfaat bagi orang lain? Sebuah pelajaran atau tauladan? Akan dikenang sebagai orang yang bagaimana saya nanti ketika telah tiada? Entah.